LamonganTerkini.com - Bulan Dzulhijjah dalam penanggalan Islam identik dengan momentum Hari Raya Idul Adha, di mana semua umat muslim di segala penjuru dunia merayakannya.
Idul Adha atau yang dikenal dengan Hari Raya Qurban itu tidak lain merupakan bentuk ibadah sebagaimana diambil dari kisah Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS.
Seolah diingatkan kembali tentang suatu kisah bentuk pengorbanan dan ketaatan yang luar biasa atas keimanan terhadap Allah SWT, di mana Nabi Ibrahim penuh ikhlas di kala datang perintah untuk menyembelih Ismail.
Serta tidak jauh berbeda dengan kisah Hajar, ibu Nabi Ismail yang berjuang penuh kesabaran untuk bisa menemukan sumber air di tengah padang tandus, yang kemudian diabadikan sebagai salah satu ibadah haji yakni sa'i.
Sejarah ini tentu sudah familiar lantaran telah banyak diajarkan di sekolah-sekolah maupun dari madrasah tempat mengaji, hingga mendengar kajian ceramah seorang ustadz.
Kapan Hari Raya Idul Adha
Sebagaimana menurut penanggalan Hijriah, Idul Adha tepat jatuh pada 10 Dzulhijjah. Akan tetapi berbeda dengan tanggal Masehi sehingga perlu ditinjau lebih lanjut.
Tidak lain metode yang populer adalah cara hisab (perhitungan bulan) dan rukyat (melihat bulan). Kedua cara tersebut digunakan para ahli terkait dalam menentukan awal bulan Hijriyah.
Juga menjadi dasar penetapan kapan mulai masuk 1 Ramadhan, 1 Syawal, dan tidak lain bulan Dzulhijjah tersebut yang nantinya diperingati sebagai Hari Raya Idul Adha.
Dilansir LamonganTerkini.com dari kalender Hijriah buatan Kemenag RI, tertulis bahwa 1 Dzulhijjah jatuh pada tanggal 8 Juni. Lantas hal ini berarti Idul Adha tepat dirayakan pada 17 Juni 2024.